tag:blogger.com,1999:blog-37083454182982281292024-03-19T19:16:32.726+08:00Bahasa Makassar Bisa Tonji Cezz..!!!!!!!!<b><i>Untuk semua kawula muda yang ada di makassar, mari kita kedepankan budaya Makassar, kita jangan mau dikalah dengan budaya barat yang membuat kita beda,,untuk itu apa salahnya klo kita berbahasa daerah makassar yang baik dan benar..OK!!
anTe kamma??Cocoki toh!!!
Mari kedepankan budaya Makassar!!!!!!!</i></b>irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.comBlogger15125tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-57598358789917901312010-01-22T19:04:00.003+08:002010-01-22T19:15:39.485+08:00Contoh - Contoh Pepatah dalam Bahasa MakassarMengingat permintaan teman kita abe' pada beberapa hari yang lalu, dimana abe' meminta saya untuk memposting contoh-contoh pepatah dalam Bahasa Makassar. Nah berikut ini merupakan daftar peribahasa dan pepatah dalam Bahasa Bugis dan Bahasa Makassar...<br /><span style="font-weight:bold;">Le'ba kusoronna biseangku, kucampa'na sombalakku, tamassaile punna teai labuang</span> (Makassar)<br />Bila perahu telah kudorong,layar telah terkembang, takkan ku berpaling kalau bukan labuhan yang kutuju.<br />Taro ada taro gau (Bugis)<br />Arti bahasa: Simpan kata simpan perbuatan.<br />Makna: Konsistensi perbuatan dengan apa yang telah dikatakan.<br /><span style="font-weight:bold;">Ku alleangi tallanga na toalia</span> (Makassar)<br />Arti bahasa: Lebih baik tenggelam dari pada kembali (latar belakang kata tersebut dari seorang pelaut yang telah berangkat melaut)<br />Makna: Ketetapan hati kepada sebuah tujuan yang mulia dengan taruhan nyawa.<br /><span style="font-weight:bold;">Eja pi nikana doang</span> (Makassar)<br />Seseorang baru dapat dikenali atas karya dan perbuatannya<br /><span style="font-weight:bold;">Teai mangkasara' punna bokona loko'</span> (Makassar)<br />Bukanlah orang Makassar kalau yang luka di belakang. Adalah simbol keberanian agar tidak lari dari masalah apapun yang dihadapi.<br /><span style="font-weight:bold;">Aja mumae’lo nabe’tta taue’ makkalla ‘ ricappa’na lete’ngnge</span>. (Bugis)<br />Arti bahasa: Janganlah engkau mahu didahului orang menginjakkan kaki dihujung titian<br />Makna:Janganlah engkau mahu didahului orang lain untuk mengambil rezeki .irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-43900836523172550562009-10-24T14:51:00.002+08:002009-10-24T15:09:49.166+08:00mari bertanya....ada orang yg mo bertanya dia bertanya seperti ini "sy orang yg numpang hidup di makassar hampir 10 tahun ini<br />namun kesulitan dengan bahasa makassar<br /><br />jd sy mau thread ini digunakan untuk mempelajari bahasa makassar<br />yg sederhana-sedarhana mo<br />yg dipake sehari-hari mi sj<br />biar yg tidak tau menjadi tau<br /><br />jd yg tau bahasa makassar silahkan mengajar<br />sekalian untuk pelestarian bahasa ini<br /><br />okeh?<br />toss dulu pale"..<br />nah ada orang yg membantunya untuk menjawab pertanyaannya dan ternyata orang itu menjawab "Kira-kira....<br /><br />nakke cipuru, tena pa'ngandre battu ri pagia..."<br />kayaknya jawabannya itu belum relevan deh nah yg benarnya itu orang lain menjawab untuk melengkapi jawaban orang yg tadi adalah "Penyesuaian sedikit cezz nah,<br /><br />Cipurukka' nakke, tenapa nakungandre battua ri bari'basa'<br /><br />Terkadang memang ada bahasa Indonesia yang diasimilasi ke bhs Makassar seperti "pagi", dimana kadang-kadang ada beberapa orang yang menggunakan kata tersebut, dengan ditambahkan dialek Makassar menjadi "pagia".<br /><br />Saya sendiri dulu pernahka' diketawai maceku gara2 saya mo bilang "kucing jatuh di sumurta'", tapi sa bilang "tu'gurukki meonga ri sumurutta'", soalnya yang benar itu "tu'gurukki meonga ri bungunta'". nah ntu yg baru benarnya...<br /><br /><br />sedikit ada vocabulary dari saya<br />"bari'basa' = pagi<br />bungung = sumur, perubahannya jika bertemu suffiks ta', bunyi ng berubah menjadi<br />n, sehingga penulisan dan pengucapannya menjadi bungunta'.<br /><br />Note:<br />Karakter single quote di dalam bahasa Makassar berarti berbunyi mati. Di beberapa literatur, <br />karakter tersebut sering digantikan dengan huruf 'k', karena bunyi mati dari huruf 'k' paling mendekati <br />bunyi mati yang dimaksud.<br />Jadi, bari'basa' dapat juga ditulis: barikbasak. Cuma kalo saya pribadi lebih condong ke penggunaan <br />single quote.<br />Untuk lebih jelas perbedaannya, bunyi mati 'k' pada sebagian kata di dalam bahasa Makassar mirip<br />dengan bunyi mati pada kata ta'aruf atau ma'rifat, bukan seperti bunyi mati 'k' pada kata arak,<br />meskipun ada juga beberapa kata di bahasa Makassar yang bunyi matinya seperti itu, contoh:<br />akkarena, bukan a'karena."irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-16709831636252160042009-10-18T15:02:00.003+08:002011-04-03T11:12:08.988+08:00Lama ngga Posting..huuuhh akhirnya kangen juga dengan posting...ya allah ya rabb selama ini sy ngga posting?????ckckckckckckk..apakah aku sibuk dengan facebook sehingga blog ini aku lupakan????jangaaaan..!!!!oh iya, maaf yah untuk sementara ini gw blom posting tentang bahasa daerah ataupun yg berhubungan dengan daerah kota makassar dan kab. jeneponto sebagai tanah lahir kedua orang tua saya...tak kan penah lupakan itu..!!!!<br />maaf yah, yang mo join di facebook ato di twitter<br /> silahkan aja yah itung2 nambah2 teman gw yg maseh sedikit...<br />facebook = irna_moe@yahoo.com<br />twitter = http://twitter.com/irna_chubbyirNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-89656510384169238202008-12-04T12:38:00.001+08:002008-12-04T12:41:13.144+08:00Mengenal watak orang Bugis MakassarSuku Bugis Makassar dikenal penaik darah, suka mengamuk, membunuh dan<br />mau mati untuk sesuatu<br />perkara, meski hanya masalah sepele saja. Apa sebab sehingga demikian?<br />Ada apa dengan jiwa<br />karakter suku bangsa ini?<br /><br />Tidak diketahui apa sebab orang Bugis Makassar terpaksa membunuh atau<br />melakukan pertumpahan darah,<br />biarpun hanya perkara kecil. Jika ditanyakan kepada mereka apa sebabnya<br />terjadi hal demikian,<br />jarang bahkan tak satupun yang dapat menjawab dengan pasti –sehingga<br />dapat dimengerti dengan<br />jelas- apa penyebab ia menumpahkan darah orang lain atau ia mau mati<br />untuk seseorang.<br /><br />Ahli sejarah dan budaya menyarankan untuk mengenal jiwa kedua suku<br />bangsa ini lebih dekat lagi<br />dengan cara mempelajari dalil-dalil, pepatah-pepatah, sejarah, adat<br />istiadat dan<br />kesimpulan-kesimpulan kata mereka yang dilukiskan dengan indah dalam<br />syair-syair atau<br />pantun-pantunnya.<br /><br />Laksana garis cahaya di gelap malam, apabila kita selidiki lebih<br />mendalam, tampaklah bahwa<br />kebanyakan terjadinya pembunuhan itu ialah lantaran soal malu dan<br />dipermalukan. Soal malu dan<br />dipermalukan banyak diwarnai oleh kejadian-kejadian yang dilatari adat<br />yang sangat kuat. Sebut<br />saja satu, silariang (kawin lari) misalnya, atau dalam bahasa Belanda:<br />Schaking.<br /><br />Apabila seorang pemuda ditolak pinangannya, maka ia merasa malu. Lalu<br />ia berdaya upaya agar sang<br />gadis pujaan hati Erangkale (si gadis datang membawa dirinya kepada<br />pemuda), atau si pemuda itu<br />berusaha agar gadis yang dipinangnya dapat dilarikannya (silariang).<br />Apabila hal ini terjadi, maka<br />dengan sendirinya pihak orang tua (keluarga) gadis itu juga merasa<br />mendapat "Malu Besar" (Mate<br />Siri’). Mengetahui anak gadisnya silariang, segera digencarkan<br />pencarian untuk satu tujuan:<br />membunuh pemuda dan gadis itu! Cara ini sama sekali tidak dianggap<br />sebagai tindakan yang kejam,<br />bahkan sebaliknya, ini tindakan terhormat atas perbuatan mereka yang<br />memalukan. Oleh orang Bugis<br />Makassar menganggap telah menunaikan dan menyempurnakan salah satu<br />tuntutan tata hidup dari<br />masyarakatnya yang disebut adat.<br /><br />Selain itu, kedua suku Bugis Makassar tersohor sebagai kaum pelaut yang<br />berani sejak dahulukala<br />hingga sekarang. Sebagai pelaut yang kerap ‘bergaul’ dan akrab dengan<br />angin dan gelombang lautan,<br />maka sifat-sifat dinamis dari gelombang yang selalu bergerak tidak mau<br />tenang itu, mempengaruhi<br />jiwa dan karakter orang Bugis Makassar. Ini lalu tercermin dalam<br />pepatah, syair atau pantun yang<br />berhubungan dengan keadaan laut, yang kemudian memantulkan bayangan<br />betapa watak atau sifat kedua<br />suku bangsa itu. Contoh salah satu pantun:<br /><br />Takunjunga’ bangung turu’<br />Nakugunciri’ gulingku<br />Kualleangna talaanga natolia<br />Artinya: "saya tidak begitu saja mengikuti arah angin, dan tidak begitu<br />saja memutar kemudi saya.<br />Saya lebih suka tenggelam dari pada kembali." Maksudnya, kalau langkah<br />sudah terayun, berpantang<br />surut –lebih suka tenggelam- daripada kembali dengan tangan hampa.<br /><br />Jadi kedua suku bangsa ini memiliki hati yang begitu keras. Tapi,<br />benarkah begitu? Justru<br />sebaliknya, orang Bugis Makassar memiliki hati yang halus dan lembut.<br />Dari penjelasan di atas<br />nampaklah bahwa kedua suku bangsa ini lebih banyak mempergunakan<br />perasaannya daripada pikirannya.<br />Ia lebih cepat merasa. Begitu halus perasaannya sampai-sampai hanya<br />persoalan kecil saja dalam<br />cara mengeluarkan kata-kata di saat bercakap-cakap, bisa menyebabkan<br />kesan yang lain pada<br />perasaannya, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman.<br /><br />Tapi, kalau kita telah mengenal jiwa dan wataknya atau adat<br />istiadatnya, maka kita tengah<br />berhadapan dengan suku bangsa yang peramah, sopan santun, bahkan kalau<br />perlu ia rela mengeluarkan<br />segala isi hatinya –bahkan jiwanya sekalipun- kepada kita.<br /><br />Jika ada orang Makassar telah mengucapkan perkataan "Baji’na tau" atau<br />"Baji’tojengi tau I Baso"<br />(maksudnya: Alangkah baiknya orang itu atau alangkah baik hati si<br />Baso), maka itu cukup menjadi<br />suatu tanda, bahwa apabila ada kesukaran yang akan menimpa si Baso,<br />maka ia rela turut<br />merasakannya. Ia rela berkorban untuk kepentingan si Baso.<br /><br />Apabila ada seseorang yang hendak mencelakai atau menghadang si Baso di<br />tengah jalan, jika<br />didengarnya kabar itu, maka ia rela maju lebih awal menghadapi lawan<br />itu, meski tidak dimintai<br />bantuannya. Ia mau mati untuk seseorang, dikarenakan orang itu telah<br />dipandangnya sebagai orang<br />baik. Olehnya, orang Bugis Makassar dikenal sebagai orang yang setia,<br />solider dan kuat pendirian.<br />Meski tak jarang yang memplesetkan kata Makassar sebagai "Manusia<br />Kasar".<br /><br />Makassar, Great Expectation to the World!!!!!!irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-48127258322689613692008-11-16T19:51:00.002+08:002008-11-16T19:51:30.146+08:00“Makan Mi’..!”Membaca judul di atas orang tentu akan berpikir kalau itu bermakna mengajak orang untuk makan mie. Tapi coba ucapkan kalimat itu pada orang Sul-sel ato minimal orang yang tau logat lokal sini, ditanggung maknanya akan beda. Penggunaan partikel MI di belakang kata “makan” bagi orang Sul-Sel bermakna mempersilakan atau secara kasar menyuruh, jadi makna kalimat “makan mi” bagi orang Sul-Sel kurang lebih sama dengan “silakan makan”.<br />Logat dalam bahasa Indonesia orang Sul-Sel memang unik, penggunaan beberapa partikel di belakang kata-kata utama sangat memberi warna bagi bahasa itu sendiri. Kadang-kadang partikel itu sendiri agak sulit untuk ditentukan definisi khususnya, utamanya tentang penempatan partikel tersebut. Ambil contoh partikel MI di atas, dalam kalimat “makan mi”, partikel MI bermakna mempersilakan, tapi dalam kalimat lain, misalnya ” besar mi”, partikel mi berubah fungsi sebagai penegasan kalau orang/benda yang dimaksud telah besar (dewasa). Dalam kalimat lain, misalnya “jadi satumi” partikel MI kembali berfungsi sebagai penegasan jika benda/orang telah menjadi satu, beda dengan kalimat lain seperti “ambil mi” dimana MI berfungsi kembali untuk mempersilakan orang mengambil barang/benda. Cukup membingungkan, bukan?<br />Padahal itu baru satu partikel, masih banyak partikel lain yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia versi Sul-Sel, partikel itu adalah: PI,JI,KI,MO. Beberapa contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:<br />· Partikel PI = “satu pi” (bermakna menegaskan kalau subjeknya masih kurang satu lagi),contoh yang berbeda: “malam pi” yang artinya kurang lebih “nanti malam”, biasanya dipakai untuk kalimat seperti “malam pi ko datang” (kamu datangnya ntar malam aja).<br />· Partikel JI = khusus pada partikel ini, maknanya kurang lebih sama dengan hanya,contohnya pada kalimat “satuji saya bawa” yang artinya kurang lebih “saya cuman bawa satu” (perhatikan tatanan penempatan kalimat yang agak berantakan..hehehe). Tapi kadang-kadang partikel ini juga bermakna menegaskan, misalnya pada kalimat ” besarji rumahnya ” yang artinya sama dengan ” rumah besar kok..”, wah anda mungkin makin bingung..<br />Sebagai info, Propinsi Sulawesi Selatan terdiri atas banyak suku yang berbeda dan kemudian digolongkan dalam 3 kelompok suku terbesar (dulunya ada 4 sebelum suku Mandar sekarang mayoritasnya berada dalam wilayah Sulawesi Barat). Suku-suku itu adalah : Bugis,Makassar dan Toraja yang ketiganya memiliki perbedaan mencolok dari segi bahasa daerah. Ketiga suku tersebut kemudian terpisah lagi dalam beberapa sub-suku yang lebih kecil. Suku Bugis misalnya, ada Bugis Bone (yg lingkup bahasa dan wilayahnya paling luas), bugis Sinjai dan beberapa sub suku Bugis lainnya yang kadang-kadang juga punya bahasa yang agak berbeda. Sementara suku Makassar terbagi atas beberapa sub suku yang lebih kecil yang mempunyai logat dan bahasa yang juga berbeda, misalnya daerah Bulukumba dan Selayar yang secara fisik dianggap suku Makassar namun memiliki bahasa daerah yang lumayan berbeda dengan bahasa Makassarnya orang Gowa dan Takalar.<br />Sebagai info lagi, sebuah kabupaten kecil sebelah utara kota Makassar bernama Enrekang terbagi atas 3 daerah berbahasa berbeda, sebelah selatan bahasanya mirip bahasa Bugis karena memang berbatasan langsung dengan daerah suku Bugis, bagian tengah berbahasa daerah sendiri, sementara bagian utara berbahasa daerah yang mirip bahasa Toraja karena memang berbatasan langsung dengan daerah Toraja. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya orang-orang di Sul-Sel kalau bahasa Indonesia tidak ada.<br />Bahasa Indonesia yang kemudian dipakai sebagai bahasa pemersatu kemudian ter-influence oleh bahasa daerah itu sendiri. Beberapa istilah bahasa daerah kemudian ikut mewarnai penggunaan bahasa Indonesia, di antaranya ya partikel-partikel itu tadi. Celakanya peleburan bahasa daerah ini ke dalam bahasa Indonesia juga mengacaukan susunan kalimat, merusak tatanan MD, Subjek Objek sehingga terkadang logat Sul-Sel terdengar sangat kacau. Dengarkan kalimat ini: “malam pi baru saya bawa bukumu nah..?”, yang dalam bahasa Indonesia yang benar kira-kira seperti ini ” bukumu aku bawa nanti malam saja ya ?”. kacau kan..?,hehehe..<br />Penggunaan bahasa Indonesia logat Sul-Sel ini juga terkesan sangat menghemat penggunaan kata,walaupun ya itu tadi,merusak tatanan bahasa yang benar. Sebagai contoh lagi: “kau mo yang bawaki” atau sama dengan kalimat ” nanti biar kamu aja yang bawa”..cukup hemat bukan ?,belum lagi bila diucapkan terkadang ada discount lagi menjadi ” ko mo yang bawaki “..terkesan males banget ya..?,hehehe..<br />Itu baru segelintir contoh-contoh dari uniknya bahasa Indonesianya orang Sul-Sel, sangat beragam dan kadang-kadang bagi orang luar Sulawesi jadi terdengar lucu. Tapi ya itulah keistimewaan Indonesia yang punya banyak keanekaragaman yang memperkaya khazanah budaya kita. Jadi,bila anda berkunjung ke Makassar jangan salah sangka bila ada orang yang berkata kepada anda “makan mi”,jangan sampai anda mengira ditawari makan mie..hehehe..<br />Makassar bisa tonji *<br />*: Makassar juga bisa, diambil dari judul lagu band lokal Art2Tonic, istilah ini cukup populer digunakan untuk membangkitkan fanatisme kedaerahan anak muda Makassar yang belakangan mulai sering sok ngomong pakai logat Jakarte.irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-60457739711088219972008-11-16T19:49:00.001+08:002008-11-16T19:50:12.075+08:00Pappilajarang Bahasa Mangkasara Bagian 2'Pelajaran Pertama tentang Kata Tanya<br />1. What = APA<br />2. How = ANTEKAMMA<br />3. Who = INAI<br />4. When= SINGAPANNA<br />5. di/kemana = KEMAE<br />6. berapa = SIAPA<br />7. mau kemana = IA KEKO(I) MAE/IA KEMAEKO(I)<br /><br />Pelajaran Kedua tentang Organ Tubuh<br />8. mata = MATA<br />9. telinga = TOLING <br />10.hidung = KA'MURUNG<br />11.mulut = BAWA<br />12.dahi = ABANG<br />13.kepala = ULU<br />14.rambut= U'<br /><br />maafkanka = PAMOPPORANGA<br /><br />Pelajaran ketiga tentang .....<br />15. Buku -= bo'bo<br />16. pensil = potolo<br />17. pulpen = pulpeng<br />18. pintu = pake'bu<br />19. sumur = bungung<br />20. jendela = tontongang<br />21. kursi = kadera<br />22. tangga = tuka<br />23. rumah = balla''<br />24. gelas = kaca<br />25. piring = panne<br />26.sendok = sinru<br />27.nasi ( makan ) = kanre<br />28.air minum = je'ne inung<br />29.tempat tidur = katinroang<br />30.guling/bantal = pa'lungang<br />31.lemari = lamari<br />Sumber : http://afazuva.multiply.com/journal/item/229/Belajar_Bahasa_Makassar_2irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-72136581108518407112008-11-16T19:47:00.001+08:002008-11-16T19:49:18.795+08:00Pappilajarang Bahasa Mangkasara'sekarang yang sering2mo lagi dipake: Bilangan<br />Bilangan<br /><br />1 = Se're<br />2 = Rua<br />3 = Tallu<br />4 = Appa'<br />5 = Lima<br />6 = Annang<br />7 = Tuju<br />8 = Sagangtuju/Sagantuju(??)<br />9 = Salapang<br />10 = Sampulo<br />11 = Sampulo se're<br />12 = Sampula rua<br />...<br />20 = ruampulo<br />21 = ruampulo se're<br />22 = ruampula rua<br />30 = tallumpulo<br />40 = patampulo<br />50 = limampulo<br />60 = annampulo<br />70 = tujumpulo<br />80 = sagantujumpulo<br />90 = salapampulo<br />100 = sibilangngang<br />101 = sibilangngang se're<br />200 = ruambilangngang<br />400 = patambilangngang<br />1.000 = sisa'bu<br />2.000 = rua sa'bu<br />4.000 = patang sa'bu<br />10.000 = sampulo sa'bu<br />40.000 = patampulo sa'bu<br />100.000 = sibilangngang sa'bu<br />200.000 = ruambilangngang sa'bu<br />400.000 = patambilangngang sa'bu<br />1.000.000 = se're juta<br />2.000.000 = rua juta<br /><br />Selain bilangan ordinal di dalam bahasa Makassar juga dikenal bilangan kardinal (urutan). Penyebutan bilangan kardinal dalam bahasa Makassar selalu di awali dengan imbuhan depan (prefiks) maka.<br />Bilangan Kardinal<br /><br />Pertama = makase're<br />Kedua = makarua<br />Ketiga = makatallu<br />...<br />Selain itu, penyebutan bilangan perulangan juga dikenal di dalam bahasa Makassar. Penyebutan perulangan ditandai dengan prefiks pi dan perubahannya.<br />Bilangan Perulangan<br /><br />Satu kali = pingse're = sikali (sering digunakan saat2 ini, ndak yakin bahasa Makassar asli ato tidak...)<br />Dua kali = pinrua<br />Tiga kali = pintallu<br />Empat kali = pingappa'<br />Lima kali = pinglima = pillima (lebih sering saya dengar)<br />Enam kali = pingannang<br />Tujuh kali = pintuju<br />Delapan kali = pissagantuju<br />Sembilan kali = pissalapang<br />Sepuluh kali = pissampulo<br />Sering juga terdengar penggunaan bilangan di atas untuk menyatakan kesatuan / pemisahan / pembagian kelompok benda, contoh:<br />Satukan saja semua kertasnya = Pingse're ngasemmintu karattasaka<br />contoh lain, misalnya ada beberapa biji bawang yang akan dipisahkan ke dalam dua tempat,<br />Bagi dua (bukan potong dua) bawang itu, agar tidak tidak mengambil banyak tempat = Pinrua mintu lasunayya, solanna tena najai tampaka nialle<br /><span style="font-weight:bold;">Sumber : http://forum.detik.com/showthread.php?t=28976&page=5</span>irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-16521598856548522792008-11-08T13:36:00.003+08:002008-11-08T13:40:22.201+08:00Pappilajarang Bahasa makassar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPBd4pXdz0KQeD1dGUGCsJ5wc-CkZbESusU3NESpy6OZKUmtNodiimN6qQXv7HvtB43GKGia5TbCbYSt4asCjdzeI8286b1bWal5fjtdUSChEoxh4jogAoX1Tnhj9w3Mz5L30YLi-Z/s1600-h/lontara.jpg"><img style="cursor:pointer; cursor:hand;width: 238px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPBd4pXdz0KQeD1dGUGCsJ5wc-CkZbESusU3NESpy6OZKUmtNodiimN6qQXv7HvtB43GKGia5TbCbYSt4asCjdzeI8286b1bWal5fjtdUSChEoxh4jogAoX1Tnhj9w3Mz5L30YLi-Z/s320/lontara.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5266156905173306546" /></a>irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-8591155077618085442008-11-07T16:50:00.002+08:002008-11-07T16:55:09.059+08:00sejarahNa Suku MakassarSuku Makassar adalah nama Melayu untuk sebuah etnis yang mendiami pesisir selatan pulau S<br />ulawesi. Lidah Makassar menyebutnya Mangkassara' berarti Mereka yang Bersifat Terbuka.<br /><br />Etnis Makassar ini adalah etnis yang berjiwa penakluk namun demokratis dalam memerintah, <br />gemar berperang dan jaya di laut. Tak heran pada abad ke-14-17, dengan simbol Kerajaan Gowa,<br /> mereka berhasil membentuk satu wilayah kerajaan yang luas dengan kekuatan armada laut yang<br /> besar berhasil membentuk suatu Imperium bernafaskan Islam, mulai dari keseluruhan pulau <br />Sulawesi, kalimantan bagian Timur, NTT, NTB, Maluku, Brunei, Papua dan Australia bagian <br />utara. Mereka menjalin Traktat dengan Bali, kerjasama dengan Malaka dan Banten dan seluruh <br />kerajaan lainnya dalam lingkup Nusantara maupun Internasional (khususnya Portugis). <br />Kerajaan ini juga menghadapi perang yang dahsyat dengan Belanda hingga kejatuhannya akibat <br />adudomba Belanda terhadap Kerajaan taklukannya.<br /><br />Berbicara tentang Makassar maka adalah identik pula dengan suku Bugis yang serumpun. <br />Istilah Bugis dan Makassar adalah istilah yang diciptakan oleh Belanda untuk memecah belah <br />kedua etnis ini. Hingga pada akhirnya kejatuhan Kerajaan Makassar pada Belanda, <br />segala potensi dimatikan, mengingat Suku ini terkenal sangat keras menentang Belanda. <br />Dim anapun mereka bertemu Belanda, pasti diperanginya. Beberapa tokoh sentral Gowa yang <br />menolak menyerah seperti Karaeng Galesong, hijrah ke Tanah Jawa memerangi Belanda disana. <br />Bersama armada lautnya yang perkasa, memerangi setiap kapal Belanda yang mereka temui.<br /><br />Sejarah Makassar masih sangat panjang. Generasi demi generasi yang terampas harga diri dan <br />kepercayaan dirinya sedang bangkit bertahap demi bertahap sambil berusaha menyambung <br />kebesaran nama Makassar, "Le'ba Kusoronna Biseangku, Kucampa'na Sombalakku. Tamammelokka <br />Punna Teai Labuang"irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-35425849006923877962008-11-03T14:57:00.001+08:002008-11-03T14:59:19.598+08:00Pancasila Versi Bahasa MakassarPancasila Versi Bahasa Makassar<br />LIMA PASSALA (Bicara Mangkasara)<br /><br />1(Se're). Annyombaki Rikaraeng Mase're<br /><br />2(Rua). Accera Sitongka-tongka Rilalang Pangadakkang<br /><br />3(Tallu). Abbulo Sibatang Ri Pa'rasanganta<br /><br />4(Appa'). Na Iyya Rakyaka Ammile Wakkele Poro Langatoroki Ri Sikamma Rupa Taua <br /><br />5(Lima). Adelekki Mange Ri Sikamma Tuma'buttaya<br /><br /><br />Kira-kira itulah Pancasila kalo diartikan kedalam Bahasa Makassar. Mohon maaf sebelumnya kalo ada yang salah dengan tulisan ini bukan bermaksud untuk mendiskreditkan Pancasila cuman agak penasaran saja gimana yah kalo Pancasila diartikan kedalam Bahasa Daerah.<br /><br />Terbukti menarik perhatian banyak rekan2 karena lewat Mailing List di Yahoo, banyak sekali rekan2 yang memasukkan dalam versi bahasa daerah mereka.<br /><br />Jadi intinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua yaitu Pancasila.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">(Sumber http://venomjeka.multiply.com/journal/item/12/Pancasila_Versi_Bahasa_Makassar)</span>irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-86515616373435584092008-11-03T14:25:00.006+08:002008-11-03T14:32:44.219+08:00Sejarahna huruf Lontara'Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Bentuk aksara lontara menurut budayawan Prof Mattulada (alm) berasal dari "sulapa eppa wala suji". Wala suji berasal dari kata wala yang artinya pemisah/pagar/penjaga dan suji yang berarti putri. Wala Suji adalah sejenis pagar bambu dalam acara ritual yang berbentuk belah ketupat. Sulapa eppa (empat sisi) adalah bentuk mistis kepercayaan Bugis-Makassar klasik yang menyimbolkan susunan semesta, api-air-angin-tanah. Huruf lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar (kira-kira sebesar lidi..(<span style="font-weight:bold;">sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Lontara</span>)irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-55749231950627822092008-11-03T14:14:00.002+08:002008-11-03T14:24:38.289+08:00kenal2ki dulu huruf lontara' makassar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZyrYnYypMVpmo7bEIEmVdcPdq0YE8A0qbhSYii7Ap1kpdsI-YSBKJ6d9OH9aD-lV780YqN7L-KMSzXXqsq8T_e7SuyZo-ymcDp9SnnlpIF2W7fgLNcnbPIgNwkBaPDtBiqK1Qty5/s1600-h/makasar_cons.gif"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 84px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8ZyrYnYypMVpmo7bEIEmVdcPdq0YE8A0qbhSYii7Ap1kpdsI-YSBKJ6d9OH9aD-lV780YqN7L-KMSzXXqsq8T_e7SuyZo-ymcDp9SnnlpIF2W7fgLNcnbPIgNwkBaPDtBiqK1Qty5/s320/makasar_cons.gif" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5264312352560754306" /></a><br />inimi contohna huruf-huruf lontara makassar...<br />klo mauki belajar konversi nama ta' dalam huruf lontara, ikuti mi saja contoh2 hurufnya nah..<br />atau hubungiki irna minta ajar sama dia...irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-11115541846957242952008-10-06T19:55:00.000+08:002008-10-06T20:04:40.914+08:00aLLo paRtaMa aNTama' kuLiahhmmm....<br />setewlah libur selama 1 minggu akhirnya kita masuk kuliah lagi...<br />yah,,kangen seh ma semua temen2 kampus, kangen ma caLLa2nya, makKaLa'2nya pokonya happy deh klo dikampus.....<br />tadi kekampus jam 10an deh kayaknya,,,yah sampe dikampus hampir jam 11aN GITU deh...<br />dan..apa yg terjadi?<br />ternyata kampus maseh sepi kawan2...maybe mreka smua maseh ada dkampung masing2 ya,,,kan mungkin aja..<br />atau alasan yg paling kLise banget itu "maseh maLas"..<br />padahal yah klo menurut aku, masuk kampus itu adalah yang menyenangkan banget...ga ternilai brp harganya...<br />ah malas jadinya klo ngetik truSS,,,pokonya seharian dkampus itu aku senenggggg banget...<br />pada salam2an yah gimana tradisi saat selesai hari Raya idul Fitri..<br />oh iya, irNa lupa..<br />buat semua temen2 yang pernah membuka blog ini, irna mengucapkan minal aidzin walfaidzin aja ya,,<br />mohon maaf lahir dan bathin..yuk kita kembali lagi ke yg fitri,,"Mulai dari Nol ya pak/ibu"..<br />hehehehehehehe<br /><br />thanks yah udah liat atow sekadar numpang lewat di blok ku yg jelek ini...<br /><br />see u<br /><br /><br />irnairNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-52868395473771519922008-09-28T21:03:00.000+08:002008-09-28T21:04:33.608+08:00met Lebaran sMuanyaaaaTaqoballahu Minna Waminkum Taqoballahu Yaa Kariim Minal Aidzin Wal Faidzin<br />Andai jemari tak kuasa berjabat Setidaknya kata masih dapat terungkap Dengan segala kerendahan hati, tulus hati memohon maaf SELAMAT IDUL FITRI 1429 H MAAF LAHIR & BATHIN<br /> Bersimpuh iklas, memangku doa, bersimbah khilaf. Berharap diri dibasuh maaf, Selamat Hari Raya Idul Fitri<br />Taqobalallahu minna Wa minkum...<br />Siyaamana Wa siyaamakum, Kulu Amin Wa antum bikhoir, Asaa an ya j'alana minal muttaqin.....<br />Waja'alanallahu minal Aidzin Wal faidzinirNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3708345418298228129.post-26178413063068003072008-09-26T17:31:00.000+08:002008-09-26T17:44:04.844+08:00desKriPsi_na kaLeNgku koDong<span style="color: rgb(51, 51, 255);"><span style="font-weight: bold;"><span style="font-family: courier new;">nakkE irna jiRana<br />lassu' ri kota mangkasara'(riolo nikana ujung pandang, mingka ni sambeimi arengna)...tanggala 19 Juli 1987..<br />pangngaingku akkarena golo'(riolo ji, tania nenne..)<br />akkuLia ri AMIK PROFESIONAL MAKASSAR jurusang manajemen inFormatika..<br />naKKe anak ke 3 battu 5 assodara...<br />(mohon maaf bila bahasanya kurang di mengerti..)<br /><br /><span style="font-family: verdana;"><span style="color: rgb(255, 0, 0);">aRtiNya :<br />saya Irna Jirana<br />lahir di makassar (dulu disebut ujung pandang, tapi namanya sudah diganti)..tanggal 19 Juli 1987..<br />Hobi saya main bola (itu dulu, bukan sekarang)..<br />Kuliah di AMIK PROFESIONAL MAKASSAR jurusan manajemen Informatika<br />saya anak ke 3 dari 5 bersaudara...<br /></span></span><br /></span></span></span>irNa_paTa_bLoghttp://www.blogger.com/profile/00279687410439938509noreply@blogger.com1