Minggu, 16 November 2008

“Makan Mi’..!”

Membaca judul di atas orang tentu akan berpikir kalau itu bermakna mengajak orang untuk makan mie. Tapi coba ucapkan kalimat itu pada orang Sul-sel ato minimal orang yang tau logat lokal sini, ditanggung maknanya akan beda. Penggunaan partikel MI di belakang kata “makan” bagi orang Sul-Sel bermakna mempersilakan atau secara kasar menyuruh, jadi makna kalimat “makan mi” bagi orang Sul-Sel kurang lebih sama dengan “silakan makan”.
Logat dalam bahasa Indonesia orang Sul-Sel memang unik, penggunaan beberapa partikel di belakang kata-kata utama sangat memberi warna bagi bahasa itu sendiri. Kadang-kadang partikel itu sendiri agak sulit untuk ditentukan definisi khususnya, utamanya tentang penempatan partikel tersebut. Ambil contoh partikel MI di atas, dalam kalimat “makan mi”, partikel MI bermakna mempersilakan, tapi dalam kalimat lain, misalnya ” besar mi”, partikel mi berubah fungsi sebagai penegasan kalau orang/benda yang dimaksud telah besar (dewasa). Dalam kalimat lain, misalnya “jadi satumi” partikel MI kembali berfungsi sebagai penegasan jika benda/orang telah menjadi satu, beda dengan kalimat lain seperti “ambil mi” dimana MI berfungsi kembali untuk mempersilakan orang mengambil barang/benda. Cukup membingungkan, bukan?
Padahal itu baru satu partikel, masih banyak partikel lain yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia versi Sul-Sel, partikel itu adalah: PI,JI,KI,MO. Beberapa contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:
· Partikel PI = “satu pi” (bermakna menegaskan kalau subjeknya masih kurang satu lagi),contoh yang berbeda: “malam pi” yang artinya kurang lebih “nanti malam”, biasanya dipakai untuk kalimat seperti “malam pi ko datang” (kamu datangnya ntar malam aja).
· Partikel JI = khusus pada partikel ini, maknanya kurang lebih sama dengan hanya,contohnya pada kalimat “satuji saya bawa” yang artinya kurang lebih “saya cuman bawa satu” (perhatikan tatanan penempatan kalimat yang agak berantakan..hehehe). Tapi kadang-kadang partikel ini juga bermakna menegaskan, misalnya pada kalimat ” besarji rumahnya ” yang artinya sama dengan ” rumah besar kok..”, wah anda mungkin makin bingung..
Sebagai info, Propinsi Sulawesi Selatan terdiri atas banyak suku yang berbeda dan kemudian digolongkan dalam 3 kelompok suku terbesar (dulunya ada 4 sebelum suku Mandar sekarang mayoritasnya berada dalam wilayah Sulawesi Barat). Suku-suku itu adalah : Bugis,Makassar dan Toraja yang ketiganya memiliki perbedaan mencolok dari segi bahasa daerah. Ketiga suku tersebut kemudian terpisah lagi dalam beberapa sub-suku yang lebih kecil. Suku Bugis misalnya, ada Bugis Bone (yg lingkup bahasa dan wilayahnya paling luas), bugis Sinjai dan beberapa sub suku Bugis lainnya yang kadang-kadang juga punya bahasa yang agak berbeda. Sementara suku Makassar terbagi atas beberapa sub suku yang lebih kecil yang mempunyai logat dan bahasa yang juga berbeda, misalnya daerah Bulukumba dan Selayar yang secara fisik dianggap suku Makassar namun memiliki bahasa daerah yang lumayan berbeda dengan bahasa Makassarnya orang Gowa dan Takalar.
Sebagai info lagi, sebuah kabupaten kecil sebelah utara kota Makassar bernama Enrekang terbagi atas 3 daerah berbahasa berbeda, sebelah selatan bahasanya mirip bahasa Bugis karena memang berbatasan langsung dengan daerah suku Bugis, bagian tengah berbahasa daerah sendiri, sementara bagian utara berbahasa daerah yang mirip bahasa Toraja karena memang berbatasan langsung dengan daerah Toraja. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya orang-orang di Sul-Sel kalau bahasa Indonesia tidak ada.
Bahasa Indonesia yang kemudian dipakai sebagai bahasa pemersatu kemudian ter-influence oleh bahasa daerah itu sendiri. Beberapa istilah bahasa daerah kemudian ikut mewarnai penggunaan bahasa Indonesia, di antaranya ya partikel-partikel itu tadi. Celakanya peleburan bahasa daerah ini ke dalam bahasa Indonesia juga mengacaukan susunan kalimat, merusak tatanan MD, Subjek Objek sehingga terkadang logat Sul-Sel terdengar sangat kacau. Dengarkan kalimat ini: “malam pi baru saya bawa bukumu nah..?”, yang dalam bahasa Indonesia yang benar kira-kira seperti ini ” bukumu aku bawa nanti malam saja ya ?”. kacau kan..?,hehehe..
Penggunaan bahasa Indonesia logat Sul-Sel ini juga terkesan sangat menghemat penggunaan kata,walaupun ya itu tadi,merusak tatanan bahasa yang benar. Sebagai contoh lagi: “kau mo yang bawaki” atau sama dengan kalimat ” nanti biar kamu aja yang bawa”..cukup hemat bukan ?,belum lagi bila diucapkan terkadang ada discount lagi menjadi ” ko mo yang bawaki “..terkesan males banget ya..?,hehehe..
Itu baru segelintir contoh-contoh dari uniknya bahasa Indonesianya orang Sul-Sel, sangat beragam dan kadang-kadang bagi orang luar Sulawesi jadi terdengar lucu. Tapi ya itulah keistimewaan Indonesia yang punya banyak keanekaragaman yang memperkaya khazanah budaya kita. Jadi,bila anda berkunjung ke Makassar jangan salah sangka bila ada orang yang berkata kepada anda “makan mi”,jangan sampai anda mengira ditawari makan mie..hehehe..
Makassar bisa tonji *
*: Makassar juga bisa, diambil dari judul lagu band lokal Art2Tonic, istilah ini cukup populer digunakan untuk membangkitkan fanatisme kedaerahan anak muda Makassar yang belakangan mulai sering sok ngomong pakai logat Jakarte.

Pappilajarang Bahasa Mangkasara Bagian 2'

Pelajaran Pertama tentang Kata Tanya
1. What = APA
2. How  = ANTEKAMMA
3. Who  = INAI
4. When= SINGAPANNA
5. di/kemana = KEMAE
6. berapa = SIAPA
7. mau kemana = IA KEKO(I) MAE/IA KEMAEKO(I)

Pelajaran Kedua tentang Organ Tubuh
8.  mata   = MATA
9.  telinga = TOLING
10.hidung = KA'MURUNG
11.mulut  = BAWA
12.dahi     = ABANG
13.kepala  = ULU
14.rambut= U'

maafkanka = PAMOPPORANGA

Pelajaran ketiga tentang .....
15. Buku -= bo'bo
16. pensil = potolo
17. pulpen = pulpeng
18. pintu = pake'bu
19. sumur = bungung
20. jendela = tontongang
21. kursi = kadera
22. tangga = tuka
23. rumah = balla''
24. gelas = kaca
25. piring = panne
26.sendok = sinru
27.nasi ( makan ) = kanre
28.air minum = je'ne inung
29.tempat tidur = katinroang
30.guling/bantal = pa'lungang
31.lemari = lamari
Sumber : http://afazuva.multiply.com/journal/item/229/Belajar_Bahasa_Makassar_2

Pappilajarang Bahasa Mangkasara'

sekarang yang sering2mo lagi dipake: Bilangan
Bilangan

1 = Se're
2 = Rua
3 = Tallu
4 = Appa'
5 = Lima
6 = Annang
7 = Tuju
8 = Sagangtuju/Sagantuju(??)
9 = Salapang
10 = Sampulo
11 = Sampulo se're
12 = Sampula rua
...
20 = ruampulo
21 = ruampulo se're
22 = ruampula rua
30 = tallumpulo
40 = patampulo
50 = limampulo
60 = annampulo
70 = tujumpulo
80 = sagantujumpulo
90 = salapampulo
100 = sibilangngang
101 = sibilangngang se're
200 = ruambilangngang
400 = patambilangngang
1.000 = sisa'bu
2.000 = rua sa'bu
4.000 = patang sa'bu
10.000 = sampulo sa'bu
40.000 = patampulo sa'bu
100.000 = sibilangngang sa'bu
200.000 = ruambilangngang sa'bu
400.000 = patambilangngang sa'bu
1.000.000 = se're juta
2.000.000 = rua juta

Selain bilangan ordinal di dalam bahasa Makassar juga dikenal bilangan kardinal (urutan). Penyebutan bilangan kardinal dalam bahasa Makassar selalu di awali dengan imbuhan depan (prefiks) maka.
Bilangan Kardinal

Pertama = makase're
Kedua = makarua
Ketiga = makatallu
...
Selain itu, penyebutan bilangan perulangan juga dikenal di dalam bahasa Makassar. Penyebutan perulangan ditandai dengan prefiks pi dan perubahannya.
Bilangan Perulangan

Satu kali = pingse're = sikali (sering digunakan saat2 ini, ndak yakin bahasa Makassar asli ato tidak...)
Dua kali = pinrua
Tiga kali = pintallu
Empat kali = pingappa'
Lima kali = pinglima = pillima (lebih sering saya dengar)
Enam kali = pingannang
Tujuh kali = pintuju
Delapan kali = pissagantuju
Sembilan kali = pissalapang
Sepuluh kali = pissampulo
Sering juga terdengar penggunaan bilangan di atas untuk menyatakan kesatuan / pemisahan / pembagian kelompok benda, contoh:
Satukan saja semua kertasnya = Pingse're ngasemmintu karattasaka
contoh lain, misalnya ada beberapa biji bawang yang akan dipisahkan ke dalam dua tempat,
Bagi dua (bukan potong dua) bawang itu, agar tidak tidak mengambil banyak tempat = Pinrua mintu lasunayya, solanna tena najai tampaka nialle
Sumber : http://forum.detik.com/showthread.php?t=28976&page=5